Mengetahui Definisi Pariwisata Menurut World Tourism Organization (WTO)

pengertian pariwisata menurut world tourism organization

Pengertian dan Definisi Pariwisata Menurut WTO

1. robert mcintosh, 2. richard butler, 3. pierre bourdeau, 4. mathieson dan wall, 5. richard sharpley, 7. johan van tonder, 9. peter mason, 10. sebastian filep, 1. mengakomodasi berbagai jenis wisata, 2. fokus pada perjalanan jarak jauh, 3. penginapan dalam semalam atau lebih, 4. tidak terkait dengan bisnis sehari-hari, 1. tidak mencakup perjalanan lokal, 2. kurangnya penjelasan tentang aktivitas pariwisata, 3. kurangnya penekanan pada kepuasan wisatawan, 4. perubahan pola perjalanan, 1. apa yang dimaksud dengan perjalanan jarak jauh dalam definisi pariwisata menurut wto, 2. mengapa pariwisata tidak terkait dengan aktivitas bisnis sehari-hari, 3. apakah pariwisata lokal termasuk dalam definisi pariwisata menurut wto, 4. mengapa penting untuk menginap dalam semalam atau lebih.

Pariwisata, siapa yang tidak suka topik yang satu ini? Berlibur ke tempat-tempat indah, mencoba kuliner khas, dan mengalami budaya baru merupakan pengalaman yang selalu dinanti-nantikan oleh banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa definisi pariwisata sebenarnya telah ditetapkan oleh World Tourism Organization (WTO)?

Menurut WTO, pariwisata dapat didefinisikan sebagai aktivitas orang yang bepergian ke luar tempat tinggalnya dan menginap di luar tempat tersebut untuk jangka waktu yang tidak lebih dari satu tahun demi aktivitas-aktivitas yang tidak terkait dengan pekerjaan ataupun pengarahan yang diberikan hanya pada lokasi yang dikunjungi.

Singkatnya, pariwisata menurut WTO dapat disebut sebagai perjalanan untuk rekreasi, liburan, atau bisnis, yang dilakukan oleh individu atau kelompok dan tidak melibatkan aktivitas pekerjaan. Definisi ini penting untuk memahami bagaimana industri pariwisata diatur dan dipromosikan secara global.

Jadi, apabila Anda berencana untuk berlibur atau merencanakan perjalanan wisata, ingatlah bahwa definisi pariwisata menurut WTO adalah tentang menjelajahi dunia tanpa beban pekerjaan dan menikmati momen-momen yang tak terlupakan di berbagai destinasi wisata. Semoga artikel ini dapat membantu Anda memahami lebih jauh tentang konsep pariwisata menurut standar internasional. Selamat berpetualang!

Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara. Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization/WTO) mendefinisikan pariwisata sebagai aktivitas wisata yang melibatkan perjalanan jarak jauh, menginap dalam semalam atau lebih, dan tidak terkait dengan aktivitas bisnis sehari-hari.

Pengertian Menurut Ahli Terkemuka

Berikut adalah 10 pengertian pariwisata menurut ahli terkemuka:

Menurut Robert McIntosh, pariwisata adalah perjalanan dan tinggal di luar lingkungan rutin untuk tujuan rekreasi, bisnis, atau lainnya.

Menurut Richard Butler, pariwisata adalah suatu bentuk perjalanan oleh individu atau kelompok yang melakukan aktivitas rekreasi atau liburan dengan tujuan utama untuk menghilangkan stres dan mencapai kepuasan.

Pierre Bourdeau menyatakan bahwa pariwisata adalah kegiatan yang melibatkan perjalanan jarak jauh dan sementara waktu ke tempat-tempat rekreasi, budaya, atau bisnis yang menarik minat orang.

Menurut Mathieson dan Wall, pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh individu atau kelompok di luar lingkungan normal mereka selama kurun waktu tertentu yang tujuannya untuk rekreasi, bisnis, atau keperluan lainnya.

Richard Sharpley memandang pariwisata sebagai perjalanan yang melibatkan perubahan tempat dan waktu, di mana individu atau kelompok meninggalkan tempat asal mereka untuk sementara waktu dan melakukan aktivitas yang berbeda dengan tujuan rekreasi dan mencapai kepuasan.

Menurut Youell, pariwisata adalah perjalanan individu atau kelompok ke luar lingkungan normal mereka untuk tujuan rekreasi, bisnis, atau keperluan lainnya, yang melibatkan tinggal semalam atau lebih.

Johan van Tonder mendefinisikan pariwisata sebagai perjalanan jarak jauh oleh individu atau kelompok, yang melibatkan tinggal semalam atau lebih di tempat yang tidak biasa untuk kepuasan pribadi.

Menurut WTO, pariwisata melibatkan perjalanan jarak jauh, menginap dalam semalam atau lebih, dan tidak terkait dengan aktivitas bisnis sehari-hari. Tujuan utama dari pariwisata adalah rekreasi, liburan, budaya, bisnis, dan keperluan lainnya.

Peter Mason menyatakan bahwa pariwisata adalah perjalanan oleh individu atau kelompok ke luar lingkungan biasa mereka untuk tujuan bisnis, rekreasi, budaya, dan lainnya, yang melibatkan perjalanan jarak jauh dan tinggal semalam atau lebih.

Menurut Sebastian Filep, pariwisata adalah perjalanan individu atau kelompok yang mencari pengalaman rekreasi dan kepuasan dari kunjungan mereka ke suatu tempat yang baru.

Kelebihan Definisi Pariwisata Menurut WTO

Berikut adalah 4 kelebihan definisi pariwisata menurut WTO:

Definisi pariwisata menurut WTO sangat inklusif dan mencakup berbagai jenis wisata, mulai dari rekreasi, liburan, budaya, bisnis, dan keperluan lainnya. Hal ini memungkinkan pengertian yang luas dalam menginterpretasikan pariwisata.

Pengertian pariwisata menurut WTO menekankan perjalanan jarak jauh. Ini menjadi penting karena perjalanan jarak jauh sering melibatkan perubahan lingkungan dan aktivitas yang berbeda dari kehidupan sehari-hari. Hal ini membantu membedakan pariwisata dari perjalanan lokal atau sehari-hari.

Definisi pariwisata menurut WTO mengharuskan kegiatan tersebut melibatkan penginapan dalam semalam atau lebih. Hal ini menandakan adanya perencanaan dan pengalaman yang lebih mendalam dalam mengunjungi suatu tempat dan mencurahkan waktu untuk mengeksplorasi destinasi pariwisata.

Pengertian pariwisata menurut WTO menekankan bahwa pariwisata tidak terkait dengan aktivitas bisnis sehari-hari. Hal ini memastikan bahwa pengalaman pariwisata fokus pada rekreasi, liburan, dan kepuasan pribadi, bukan tujuan bisnis yang mungkin dimiliki oleh individu atau kelompok tersebut.

Kekurangan Definisi Pariwisata Menurut WTO

Berikut adalah 4 kekurangan definisi pariwisata menurut WTO:

Pengertian pariwisata menurut WTO hanya berkaitan dengan perjalanan jarak jauh dan tidak mencakup perjalanan lokal. Ini mengabaikan pentingnya pariwisata lokal dalam menggali dan mempromosikan daya tarik setempat serta memperoleh manfaat ekonomi dari wisatawan lokal.

Definisi pariwisata menurut WTO tidak memberikan penjelasan terperinci tentang jenis aktivitas yang terlibat dalam pariwisata. Hal ini membuat sulit untuk memahami aktivitas apa saja yang termasuk dalam kategori pariwisata.

Pengertian pariwisata menurut WTO lebih fokus pada perjalanan, perubahan lingkungan, dan penginapan dalam semalam atau lebih. Hal ini membuat penekanan pada kepuasan wisatawan menjadi kurang berarti dalam definisi tersebut.

Definisi pariwisata menurut WTO tidak memperhitungkan perubahan pola perjalanan yang berkembang seiring waktu. Dalam era globalisasi dan teknologi informasi, pola perjalanan bisa menjadi lebih fleksibel dan beragam, namun definisi tersebut tidak mencerminkan hal ini.

FAQ tentang Definisi Pariwisata Menurut WTO

Perjalanan jarak jauh dalam definisi pariwisata menurut WTO merujuk pada perjalanan yang melibatkan perubahan lingkungan dan keluar dari lingkungan rutin seseorang. Biasanya, ini melibatkan perjalanan antar negara atau antar wilayah yang jaraknya signifikan.

Pariwisata tidak terkait dengan aktivitas bisnis sehari-hari karena pariwisata bertujuan memberikan pengalaman rekreasi, liburan, dan kepuasan pribadi. Meningkatkan aktivitas bisnis sehari-hari dapat mengubah pengalaman menjadi lebih berfokus pada tujuan bisnis daripada tujuan rekreasi dan kepuasan pribadi.

Tidak, pariwisata lokal tidak termasuk dalam definisi pariwisata menurut WTO. Definisi tersebut hanya berlaku untuk perjalanan jarak jauh dan tidak mencakup perjalanan lokal. Namun, pariwisata lokal memiliki peranan penting dalam mempromosikan pariwisata setempat dan mendapatkan manfaat ekonomi dari wisatawan lokal.

Meminta penginapan dalam semalam atau lebih dalam definisi pariwisata menurut WTO penting karena hal ini menunjukkan adanya perencanaan dan pengalaman yang mendalam dalam mengunjungi suatu tempat. Dengan menginap dalam semalam atau lebih, wisatawan memiliki lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi destinasi pariwisata dan lebih mendapatkan pemahaman tentang budaya dan lingkungan setempat.

Dalam pengertian pariwisata menurut WTO, pariwisata melibatkan perjalanan jarak jauh, menginap dalam semalam atau lebih, dan tidak terkait dengan aktivitas bisnis sehari-hari. Definisi ini mencakup berbagai jenis wisata, seperti rekreasi, liburan, budaya, bisnis, dan keperluan lainnya. Meskipun demikian, definisi tersebut memiliki kekurangan dalam tidak mencakup perjalanan lokal, kurang menjelaskan aktivitas yang terlibat dalam pariwisata, kurang menekankan kepuasan wisatawan, dan tidak mengikutsertakan perubahan pola perjalanan yang berkembang. Namun, definisi ini masih menjadi referensi utama dalam memahami pariwisata secara umum.

Ahmad Fikri

Ahmad Fikri

Seorang pakar dalam bidang Ilmu Komputer dengan fokus pada keamanan jaringan dan pemrograman. Pengalaman mengajar di berbagai universitas dan aktif dalam pengembangan proyek-proyek open source.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Related Posts

pengertian pariwisata menurut world tourism organization

Pengertian Metode Belajar: Rahasia Meningkatkan Keterampilan Belajar Anda!

pengertian pariwisata menurut world tourism organization

Alfred Marshall: Teori Ekonomi dalam Gaya Santai

pengertian pariwisata menurut world tourism organization

Definisi Ekonomi Mikro Menurut Para Ahli: Memahami Peran Kecil yang Berdampak Besar

pengertian pariwisata menurut world tourism organization

Definisi Ekonomi Pembangunan Menurut Para Ahli

pengertian pariwisata menurut world tourism organization

Definisi Ekonomi Pertanian Menurut Para Ahli

Definisi ekosistem menurut para ahli: mengenal kehidupan yang berkaitan.

Kompas.com

  • Mode Terang
  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Sadar Stunting
  • Spend Smart
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Kilas Investasi
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Pariwisata: Pengertian Para Ahli dan Indikator

Kompas.com skola, silmi nurul utami,, serafica gischa.

Tim Redaksi

Silmi Nurul Utami

Penulis serafica gischa.

Dalam pengembangan pariwisata secara berkelanjutan ada beberapa indikator yang harus diperhatikan yaitu:

  • Kesejahteraan tuan rumah

Pariwisata harus bisa mengentaskan kemiskinan bagi masyarakat yang menjadi tuan rumahnya. Dengan kata lain pariwisata dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga dapat menyejahterakan masyarakat sekitarnya.

Baca juga: Pentingnya Melestarikan Hewan dan Tumbuhan

Penghasilan dari pariwisata merupakan salah satu indikator dalam pengembangan pariwisata. Bagaimana keuntungan yang didapatkan pada hari biasa, keuntungan pada hari libur (seasonal), bagaimana gaji karyawan harus ikut diperhitungkan.

Perlu diperhatikan bahwa biaya operasi dan pemeliharaan pariwisata harus lebih kecil dari keuntungan yang didapatkan. 

  • Perlindungan Aset Budaya

Aset budaya adalah hal yang penting bagi manusia, sehingga keberadaanya harus dilindungi. Perlindungan asset budaya menjadi salah satu indkator pengembangan pariwisata yang haris diperhatikan. Jangan sampai asset budaya dirusak atau bahkan dicuri dari suatu kawasan wisata.

  • Kelestarian alam

Kelestarian alam adalah salah satu indikator pengembangan pariwisata . UNWTO dalam buku berjudul Indicators of Sustainable Development for Tourism Destinations: A Guidebook (2004) indikator kelestarian alam melingkupi penggunaan energi, penggunaan air, pengelolaan sampah dan limbah, emisi karbon, juga pengelolaan kebersihan lingkungan.

Baca juga: Upaya Melestarikan Hewan dan Tumbuhan yang Hampir Punah

  • Jaminan Kesehatan dan Keselamatan

Jaminan kesehatan dan keselamatan menjadi indikator penting dalam pariwisata. Suatu destinasi wisata harus dapat menghindari penyebaran virus penyakit, dan berbagaimacam kejahatan yang dapat menyerang turis, pekerja wisata, maupun masyarakat sekitar.

Tag Pariwisata pengertian pariwisata indikator pengembangan pariwisata

#

Cara Melestarikan Budaya Indonesia

pengertian pariwisata menurut world tourism organization

Langkah Apa Saja yang Bisa Kita Lakukan untuk Melestarikan Satwa?

pengertian pariwisata menurut world tourism organization

Cara Melestarikan Keanekaragaman Hayati di Indonesia

pengertian pariwisata menurut world tourism organization

TTS Eps 137: Yuk Lebaran

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

7 Definisi Kebudayaan menurut Para Ahli

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Teknik Servis Permainan Bulu Tangkis'

Jawaban dari Soal "Teknik Servis Permainan Bulu Tangkis"

Teori Agenda Setting: Pengertian dan Contohnya

Teori Agenda Setting: Pengertian dan Contohnya

Sistem Ekonomi Campuran: Pengertian dan Ciri-cirinya

Sistem Ekonomi Campuran: Pengertian dan Ciri-cirinya

5 Kekurangan MYOB Accounting Beserta Penjelasannya

5 Kekurangan MYOB Accounting Beserta Penjelasannya

Kwalitas atau Kualitas, Mana Penulisannya yang Benar?

Kwalitas atau Kualitas, Mana Penulisannya yang Benar?

Mengapa Seorang Pengendara Motor Harus Pakai Helm SNI?

Mengapa Seorang Pengendara Motor Harus Pakai Helm SNI?

23 Contoh Sikap Nasionalisme dalam Keseharian

23 Contoh Sikap Nasionalisme dalam Keseharian

Jawaban dari Soal 'Senam Irama Berada di Bawah Naungan'

Jawaban dari Soal "Senam Irama Berada di Bawah Naungan"

6 Bentuk Komunikasi Berdasarkan Tingkatannya

6 Bentuk Komunikasi Berdasarkan Tingkatannya

Singular and Plural Noun dalam Bahasa Inggris

Singular and Plural Noun dalam Bahasa Inggris

Perbedaan Simple Past Tense dan Present Perfect Tense

Perbedaan Simple Past Tense dan Present Perfect Tense

Mengapa Lempeng Bumi Dapat Bergerak? Ini Penjelasannya ....

Mengapa Lempeng Bumi Dapat Bergerak? Ini Penjelasannya ....

Model Komunikasi Schramm: Pengertian dan Contohnya

Model Komunikasi Schramm: Pengertian dan Contohnya

Perbedaan Mr dan Mrs, Apa Saja?

Perbedaan Mr dan Mrs, Apa Saja?

7 Unsur Intrinsik Cerpen (Cerita Pendek)

7 Unsur Intrinsik Cerpen (Cerita Pendek)

Cek harga hatchback mei 2024, toyota yaris naik, jenazah dorman borisman dishalatkan, mayat pria tanpa identitas yang ditemukan di hutan kateri dikenali keluarga, kasus korupsi proyek kolam renang rp 1,5 m, jaksa panggil anggota dprd madiun, kronologi porsche tabrak avanza, warung, dan kantor polisi di medan, now trending.

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Cek Harga Hatchback Mei 2024, Toyota Yaris Naik

Mungkin Anda melewatkan ini

Ruang Lingkup Pemasaran

Ruang Lingkup Pemasaran

Apa itu Carding?

Apa itu Carding?

Cara Menyusun Neraca Pegawai

Cara Menyusun Neraca Pegawai

Arsip: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Kegunaannya

Arsip: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Kegunaannya

Ruang Lingkup Administrasi dan Unsur-unsurnya

Ruang Lingkup Administrasi dan Unsur-unsurnya

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Kompasiana.com
  • Pasangiklan.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Gridoto.com
  • Bolasport.com
  • Kontan.co.id
  • Kabar Palmerah
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

UN Tourism | Bringing the world closer

  • All Regions
  • UNWTO Annual Report 2017

UNWTO Annual Report 2017

ISBN : 978-92-844-1980-7

share this content

  • Share this article on facebook
  • Share this article on twitter
  • Share this article on linkedin

Related Content

Africa news issue 23, un tourism news 82: sustainable development of tourism, am news | vol. 63 april 2024, un tourism news 81: global tourism investments trends a....

GuruPendidikan.Com

Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli

 Kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu yang terdiri dari 2 kata yakni pari dan wisata. Kata pari artinya : bersama atau berkeliling, sedangkan pada kata wisata artinya perjalanan. Jadi, pariwisata adalah yang melakukan suatu aktivitas perjalanan berkeliling dari satu tempat ke tempat lain yang menjadi objek tujuan wisata dengan sebuah perencanaan yang matang. Untuk lebih meyakinkan lagi definisi dari pariwisata. Disini akan mengulas tentang pengertian parawisata menurut para ahli. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.

Pengertian-Pariwisata

Menurut KBBI menyatakan bahwa Pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan sebuah perjalanan rekreasi; turisme; pelancongan.

2. Wikipedia

Menurut Wikipedia menyatakan bahwa Pariwisata (turisme) adalah sebuah perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan.

3. UU No. 10 Tahun 2009

Pariwisata adalah berbagai macam sebuah kegiatan wisata dan didukung dengan berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

4. World Tourism Organization (WTO)

Menurut WTO menyatakan bahwa Pariwisata ialah suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya.

5. Mathieson & Wall (1982)

Menurut kedua nya menyatakan bahwa Pariwisata ialah serangkaian sebuah aktivitas yang berupa aktivitas perpindahan orang untuk sementara waktu ke sebuah tujuan di luar tempat tinggal ataupun tempat kerjanya, setiap aktivitas yang dilakukannya selama tinggal di tempat tujuan tersebut dan kemudahan-kemudahan yang disediakan untuk memenuhi suatu kebutuhannya baik selama dalam perjalanan ataupun di lokasi tujuannya.

6. Richard Sihite

Menurut Richard Sihite menyatakan bahwa Pariwisata ialah sebuah bentuk kegiatan traveling atau perjalanan yang dilakukan dalam jangka waktu pendek atau hanya sementara waktu.

7. James J.Spillane (1982)

Menurut James J.Spillane menyatakan bahwa Pariwisata ialah suatu kegiatan untuk melakukan suatu perjalanan yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan tujuan lainnya.

8. Robert McIntosh

Menurut Robert McIntosh menyatakan bahwa Pariwisata ialah suatu gabungan dari interaksi antara sih pemerintah selaku tuan rumah pariwisata, bisnis, dan wisatawan.

9. Guyer Flauler

Menurut Guyer Flauler menyatakan bahwa Pariwisata ialah suatu fenomena yang didasarkan atas suatu kebutuhan akan kesehatan & pergantian hawa, penilaian yang sadar & menumbuhkan cinta terhadap suatu keindahan alam, juga pada dasarnya disebabkan oleh bertambahnya suatu pergaulan dari berbagai bangsa dan kelas manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan, industri, dan penyempurnaan dari alat-alat pengangkutan.

10. Koen Meyers (2009)

Menurut Koen Meyers menyatakan bahwa Pariwisata ialah suatu aktivitas perjalanan yang dilakukan sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan sebuah alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah yang melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur dan tujuan-tujuan lainnya.

11. Burkart & Medlik

Menurut Burkart & Medlik menyatakan bahwa Pariwisata ialah sebuah tranformasi orang untuk sementara dan dalam jangka waktu yang pendek menuju suatu tujuan-tujuan di luar tempat yang dimana mereka tinggal dan bekerja.

12. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114)

Menurut Herman V. Schulard menyatakan bahwa Pariwisata adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan suatu perekonomian secara langsung yang berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui jalur lalu lintas di suatu negara, kota dan daerah tertentu.

13. Sinaga (2010)

Menurut Sinaga menyatakan bahwa Pariwisata ialah suatu perjalanan yang terencana, yang dilakukan dengan secara individu ataupun kelompok dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk menghasilkan  suatu bentuk kepuasan dan kesenangan semata.

14. Kodhyat

Menurut Kodhyat menyatakan bahwa Pariwisata ialah suatu perjalanan dari satu tempat ke tempat lain yang sifatnya hanya sementara, dilakukan perorangan ataupun kelompok, sebagai suatu usaha untuk mencari keseimbangan dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

15. Prof. Salah Wahab

Menurut Prof. Salah Wahab menyatakan bahwa Pariwisata ialah sebuah aktivitas manusia yang dilakukan dengan secara sadar dan mendapat suatu pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri maupun diluar negeri, yang meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu dalam mencari dan mendapatkan kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya (dimana ia tinggal).

16. Suwantoro (1997)

Menurut Suwantoro menyatakan bahwa Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang untuk menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya, karena suatu alasan dan bukan untuk menghasilkan uang.

17. Soekadijo

Menurtu Soekadijo menyatakan bahwa Pariwisata ialah suatu gejala yang kompleks dalam masyarakat, didalamnya terdapat sebuah hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan lain sebagainya

18. Kusdianto (1996)

Menurut Kusdianto menyatakan bahwa Pariwisata ialah susunan organisasi, baik pemerintah ataupuun swasta yang terkait dalam pengembangan, produksi dan pemasaran produk sebuah layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang yang sedang bepergian.

19. Chalik dalam Suwena dan Widyatmaja

Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling.

20. Muljadi

Menyebutkan bahwa pariwisata merupakan aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang, diluat tempat tinggal sehari-hari dengan suatu alasan apapun selain melakukan kegiatan yang bisa menghasilkan upah atau gaji.

21. Hans Buchli dalam Suwena dan Widyatmaja

Menyebutkan bahwa kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oelh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tertentu.

22. Damanik dan Weber

Menyebutkan bahwa pariwisata adalah fenomena pergerakan manusia, barang atau jas yang sangat kompleks.

23. Marpaung dan Bahar

Kepariwisataan adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk orang yang melakukan kegiatan perjalanan.

Pariwisata diartikan sebagai bentuk suatu proses kepergian sementara dari seorang lebih menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya.

25. Hunziker dan Kraft

Pariwisata merupakan keseluruhan hubungan dan gejala-gejala yang timbul dari adanya orang asing dan perjalanannya itu tidak untuk bertempat tinggal menetap dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan untuk mencari nafkah.

Pengertian pariwisata adalah keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan masuk, tinggal, da pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara atau kota atau wilayah tertentu.

Itulah beberapa pengertian pariwisata yang dikemukakan oleh para ahli. Jadi, secara umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan baik oleh individu maupun sekelompok orang dalam waktu tertentu (singkat dan sementara) yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain dengan suatu perencanaan yang tujuannya semata-mata untuk memperoleh kesenangan.

27. Pariwisata menurut Prof.K. Krapt dan Prof. Hunziker (dalam Yoeti, 1996:112)

Pariwisata adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan dari perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan orang asing itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara.

28. Sugiama, (2011)

mengungkapkan bahwa pariwisata adalah rangkaian aktivitas, dan penyediaan layanan baik untuk kebutuhan atraksi wisata, transportasi, akomodasi, dan layanan lain yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan seseorang atau sekelompok orang. Perjalanan yang dilakukannya hanya untuk sementara waktu saja meninggalkan tempat tinggalnya dengan maksud beristirahat, berbisnis, atau untuk maksud lainnya.

Bentuk-Bentuk Pariwisata

Menurut Muljadi (2009), Bentuk-bentuk pariwisata yang dikenal masyarakat umum, antara lain:

Bentuk-Bentuk-Pariwisata

Menurut Jumlah Orang yang Berpergian

Pariwisata individu/perorangan {individual tourism), yaitu bila seseorang atau sekelompok orang dalam mengadakan peijalanan wisatanya melakukan sendiri dan memilih daerah tujuan wisata beserta programnya serta pelaksanaannya dilakukan sendiri.

Pariwisata kolektif {collective tourism), yaitu suatu usaha perjalanan wisata yang menjual paketnya kepada siapa saja yang berminat, dengan keharusan membayar sejumlah uang yang telah ditentukannya.

Menurut Motivasi Perjalanan

  • Pariwasata rekreasi {recreational tourism) adalah bentuk pariwisata untuk beristirahat guna memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohani dan menghilangkan kelelahan.
  • Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism) adalah bentuk pariwisata yang dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari udara segar, untuk memenuhi kehendak ingin tahunya, untuk menikmati hiburan dan lain-lain.
  • Pariwisata budaya {cultural tourism) adalah bentuk pariwisata yang ditandai dengan rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar adat istiadat dan cara hidup rakyat negara lain, studi-studi/riset pada penemuan-penemuan, mengunjungi tempat-tempat peninggalan kuno/bersejarah dan lain-lain.
  • Pariwisata olahraga (sports tourism).

Bentuk pariwisata ini dapat dibedakan menjadi 2 kategori:

Pertama : Big Sports Events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar yang menarik perhatian, baik olahragawannya sendiri maupun penggemarnya (supporter).

Kedua : Sporting Tourism of the Practitioners, yaitu bentuk olahraga bagi mereka yang ingin berlatih atau mempraktikkan sendiri, seperti: mendaki gunung, olahraga naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain.

Pariwisata untuk urusan usaha (business tourism) adalah bentuk pariwisata yang dilakukan oleh kaum pengusaha atau industrialis, tetapi dalam perjalanannya hanya untuk melihat eksibisi atau pameran dan sering mengambil dan memanfaatkan waktu untuk menikmati atraksi di negara yang dikunjungi.

Pariwisata untuk tujuan konvensi (convention tourism) adalah bentuk pariwisata yang dilakukan oleh orang-orang yang akan menghadiri pertemuan-pertemuan ilmiah seprofesi dan politik. Tempat konferensi dituntut tersedia fasilitas yang lengkap, modem dan canggih baik tempat penyelenggaraan, beserta peralatannya, penginapan dan lain-lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan tour (kunjungan wisata).

Menurut Waktu Berkunjung

Seasional tourism adalah jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-musim tertentu. Termasuk dalam kelompok ini musim panas (summer tourism) dan musim dingin (winter tourism).

Occasional tourism adalah kegiatan pariwisata yang diselenggarakan dengan mengkaitkan kejadian atau event tertentu, seperti Galungan di Bali dan Sekaten di Jogja.

Menurut Objeknya

Cultural tourism adalah jenis pariwisata yang disebabkan adanya daya tarik seni dan budaya di suatu daerah/tempat, seperti peninggalan nenek moyang, benda-benda kuno dan sebagainya.

Recuperational tourism yaitu orang-orang yang melakukan peijalanan wisata bertujuan untuk menyembuhkan suatu penyakit.

Commercial tourism adalah perjalanan yang dikaitkan dengan perdagangan seperti penyelenggaraan expo, fair, exhibition dan sebagainya.

Political tourism adalah suatu perjalanan yang dilakukan dengan tujuan meihat dan menyaksikan peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan kegiatan suatu negara.

Menurut Alat Angkutan

Land tourism adalah jenis pariwisata yang di dalam melaksanakan kegiatannya menggunakan kendaraan darat seperti bus, kereta api, mobil pribadi atau taksi dan kendaraan darat lainnya.

Sea or river tourism adalah kegiatan pariwisata yang menggunakan sarana transportasi air seperti kapal laut, ferry dan sebagainya.

Air tourism adalah kegiatan pariwisata yang menggunakan sarana transportasi udara seperti pesawat terbang, helikopter dan sebagainya.

Menurut Umur

Youth tourism atau wisata remaja adalah jenis pariwisata yang dikembangkan bagi remaja dan pada umumnya dengan harga relatif murah dan menggunakan sarana akomodasi youth hostel.

Adult tourism adalah kegiatan pariwisata yang diikuti oleh orang-orang berusia lanjut. Pada umumnya orang-orang yang melakukan perjalanan ini adalah mereka yang menjalani masa pensiun.

Jenis-jenis wisata

Menurut Ismayanti (2010) jenis wisata dibagi menjadi beberapa jenis, antara

  • Wisata Olahraga

Wisata-Olahraga

Wisata ini memadukan kegiatan olahraga dengan kegiatan wisata. Kegiatan dalam wisata ini dapat berupa kegiatan olahraga aktif yang mengharuskan wisatawan melakukan gerak olah tubuh secara langsung. Kegiatan lainnya dapat berupa kegiatan olahraga pasif. Dimana wisatawan tidak melakukan gerak olah tubuh, melainkan hanya menjadi penikmat dan pecinta olahraga saja.

  • Wisata Kuliner

Wisata-Kuliner

Motivasi dalam jenis wisata ini tidak semata-mata hanya untuk mengenyangkan dan memanjakan perut dengan aneka ragam masakan khas dari daerah tujuan wisata, melainkan pengalaman yang menarik juga menjadi motivasinya. Pengalaman makan dan memasak dari aneka ragam makanan khas tiap daerah membuat pengalaman yang didapat menjadi lebih istimewa.

  • Wisata Religius

Wisata-Religius

Wisata ini dilakukan untuk kegiatan yang bersifat religi, keagamaan, dan ketuhanan.

  • Wisata Agro

Wisata ini memanfaatkan usaha agro sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, dan rekreasi. Dimana usaha agro yang biasa dimanfaatkan bisa berupa usaha di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, perhutanan, maupun perikanan.

Wisata gua merupakan kegiatan melakukan eksplorasi ke dalam gua dan menikmati pemandangan yang ada di dalam gua.

  • Wisata Belanja

Wisata ini menjadikan belanja sebagai daya tarik utamanya.

  • Wisata Ekologi

Jenis wisata ini merupakan bentuk wisata yang menarik wisatawan untuk peduli kepada ekologi alam dan sosial.

Berbagai jenis wisata dapat berkembang dikemudian hari, seiring berubahnya keinginan dan ketertarikan dari wisatawan. Hal ini tentunya dapat membuka bisnis pariwisata yang harus mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan yang diminati oleh wisatawan.

Pengertian Wisatawan

Wisatawan

Dalam kegiatan pariwisata erat kaitannya dengan wisatawan. Adapun definisi wisatawan menurut The International Union of Office Travel Organization (IUOTO) dan World Tourism Organization (WTO) (dalam Muljadi, 2009, hal.ll) “75 any person who trcn’els to a country other than that in which she/he has his her usual residence but outside his her usual environment for a period not exceeding 12 month and whose main purpose of visit is other than the exercise of an activity remuneratedfrom within the country visited”.

Pengertian di atas dapat diartikan bahwa seseorang yang melakukan peijalanan ke negara lain selain negara atau diluar tempat kediamannya dengan tujuan utama kunjungan selain alasan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Termasuk dalam definisi ini penumpang kapal pesiar yang kembali ke kapal pesiarnya untuk menginap walaupun kapal tersebut berlabuh di pelabuhan untuk jangka waktu beberapa hari.

Menurut Sugiama (2011) bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan peijalanan wisata untuk maksud beristirahat/berlibur, berbisnis, atau untuk perjalanan lainnya seperti berobat, kunjungan keagamaan dan untuk perjalanan studi. Dengan mengadakan perjalanannya dan meninggalkan tempat tinggalnya dalam waktu sementara, seseorang dapat dikatakan sebagai wisatawan. Selain itu, dalam perjalanannya seorang wisatawan memiliki maksud tujuan, seperti beristirahat, berbisnis atau maksud lainnya dalam berwisata.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah seseorang yang melakukan suatu perjalanan wisata ke tempat tujuan yang berada di luar tempat tinggalnya tetapi tidak untuk menetap. Adapun tujuan dari perjalanannya disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginannya, seperti berlibur, berbisnis, kunjungan keagamaan dan tujuan lainnya.

Perjalanan yang dilakukan seseorang akan terlaksana apabila adanya permintaan untuk melakukan perjalanan wisata dan adanya penawaran dari pihak- pihak yang terlibat dalam industri pariwisata. Hal ini termasuk ke dalam proses pemasaran pariwisata.

Pemasaran Pariwisata

Pemasaran-Pariwisata

Pemasaran pariwisata (tourism marketing) sangat kompleks sifatnya, dibandingkan dengan pemasaran barang-barang yang dihasilkan perusahaan manufaktur. Hal ini karena produk daripada industri pariwisata mempunyai ciri- ciri khas dibandingkan dengan produk berupa barang. Salah satunya produk pariwisata saling berkaitan dengan perusahaan, instansi dan lembaga dalam masyarakat (Yoeti, 1996).

Secara umum pengertian pemasaran pariwisata yang dikemukakan oleh Yoeti (dalam Muljadi, 2009) adalah seluruh kegiatan untuk mempertemukan permintaan {demand) dan penawaran {supply), sehingga pembeli mendapat kepuasan dan penjual mendapat keuntungan maksimal dengan risiko seminimal mungkin.  Dengan adanya kegiatan pemasaran pariwisata akan membantu dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan untuk mencapai kepuasannya.

Keberhasilan suatu program pemasaran dalam bidang kepariwisataan ditentukan oleh faktor kesamaan pandangan terhadap peranan pariwisata bagi pembangunan daerah. Sebelum melakukan program pemasaran harus ada komitmen dari semua unsur terkait bahwa pariwisata merupakan sektor ekonomi yang bersifat quick yielding (cepat menghasilkan) dan agent of development bagi daerah tersebut (Yoeti, 2002).

Wahab, dkk (dalam Yoeti, 2002) memberikan batasan tentang pemasaran pariwisata, sebagai berikut:

  • Suatu proses manajemen yang dilakukan oleh Organisasi Pariwisata Nasional dengan bekerjasama dengan organisasi pariwisata swasta, PHRI, ASITA dan pihak-pihak lainnya.
  • Mengidentifikasi kelompok wisatawan yang sudah memiliki keinginan melakukan perjalanan wisata (actual demand) dan kelompok wisatawan yang memiliki potensi akan melakukan perjalanan wisata pada masa yang akan datang (potential demand).
  • Melakukan komunikasi dan mempengaruhi keinginan, kebutuhan dan memotivasi wisatawan terhadap yang disukai atau tidak disukai, baik tingkat lokal, regional, nasional atau intemasional.
  • Menyediakan objek dan atraksi wisata yang sesuai dengan wisatawan untuk mencapai kepuasannya.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka pemasaran pariwisata adalah usaha yang dilakukan oleh organisasi pariwisata nasional atau daerah untuk menarik wisatawan lebih banyak datang, lebih lama tinggal dan lebih banyak mengeluarkan uang di daerah tujuan wisata.

Produk Wisata

Produk-Wisata

Secara definisi umum produk menurut Suwantoro (2004), adalah sesuatu yang dihasilkan melalui suatu proses produksi. Dalam pengertian ini bahwa tujuan akhir dari suatu proses produksi yaitu suatu barang (produk) yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan guna memenuhi kebutuhan manusia.

Produk industri pariwisata adalah semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan, semenjak meninggalkan tempat tinggalnya, selama berada di tempat yang dikunjunginya dan sampai kembali pulang ke tempat tinggalnya (Yoeti, 2002). Muljadi (2009), menambahkan produk wisata adalah bentukan yang nyata dan tidak nyata dalam suatu kesatuan rangkaian peijalanan tersebut dimaksudkan dapat memberikan pengalaman yang baik bagi yang melakukan peijalanan.

Produk wisata dikemas dalam berbagai jasa, dimana satu dengan yang lainnya saling terkait dan dihasilkan oleh berbagai perusahaan pariwisata. Perusahaan- perusahaan tersebut antara lain; perusahaan akomodasi, angkutan wisata, biro peijalanan, restoran, daya tarik wisata dan perusahaan lain yang terkait. Oleh karena itu, produk wisata yang tersedia di suatu daerah pada hakikatnya dapat memberikan citra wisata dan kesan (image) perjalanan wisata seseorang (Suwantoro, 2004).

Ciri-Ciri Produk Wisata

Menurut Suwantoro (2004) ciri-ciri produk wisata, antara lain:

  • Hasil atau produk wisata tidak dapat dipindahkan. Karena itu dalam penjualannya produk tidak dibawa ke konsumen (wisatawan). Sebaliknya, konsumen (wisatawan) harus dibawa ke tempat produk dihasilkan.
  • Produksi dan konsumsi teijadi pada tempat dan saat yang sama. Tanpa adanya konsumen (wisatawan) membeli produk/jasa, maka tidak akan teijasi produksi.
  • Produksi wisata tidak menggunakan standar ukuran fisik, tetapi menggunakan standar pelayanan dengan kriteria tertentu.
  • Konsumen (wisatawan) tidak dapat mencoba contoh produk/jasa tersebut sebelumnya, bahkan tidak dapat mengetahui atau menguji sebelum digunakan produk/jasa tersebut.
  • Hasil atau produk wisata banyak bergantung pada tenaga manusia dan sedikit menggunakan tenaga mesin.
  • Produk wisata merupakan usaha yang mengandung resiko.

Berdasarkan penjelasan di atas, produk-produk wisata sangat erat hubungannya dengan kunjungan wisatawan. Produk wisata yang tersedia akan memiliki citra dan kesan {image) yang baik dari wisatawan, apabila dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam mencapai kepuasannya.

Daya Tarik Wisata

Dalam kegiatan pariwisata sangat erat kaitannya dengan daya tarik wisata. Daya tarik wisata yang disebut juga objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata (Suwantoro, 2004). Semakin tinggi daya tarik yang dimiliki suatu objek wisata, maka dapat menarik lebih banyak kehadiran wisatawan untuk datang berkunjung ke daerah tujuan wisata.

Menurut Damanik dan Weber (2006), daya tarik (atraksi) diartikan sebagai objek wisata (baik yang bersifat tangible maupun intangible) yang memberikan kenikmatan kepada wisatawan. Dari penjelasan diatas daya tarik merupakan produk dari suatu daerah tujuan wisata, yang bersifat nyata (barang) maupun tidak nyata (jasa) yang dapat memberikan kenikmatan kepada wisatawan. Damanik dan Weber (2006) mengungkapkan kualitas produk harus memiliki 4 hal, diantaranya:

Keunikan merupakan kombinasi kelangkaan dan daya tarik yang khas melekat pada suatu objek wisata. Hal ini merupakan keunggulan produk dalam persaingan pasar.

Otensitas merupakan sebuah kategori nilai yang memadukan sifat alamiah eksotis, dan bersahaja dari suatu daya tarik ekowisata.

  • Originalitas

Originalitas mencerminkan keaslian atau kemurnian, yakni seberapa jauh suatu produk tidak terkontaminasi oleh atau tidaknya mengadopsi nilai atau model dengan nilai aslinya.

Keragaman/diversitas produk adalah keanekaragaman produk dan jasa yang ditawarkan.

Perilaku Wisatawan

Dalam memahami perilaku wisatawan sebaiknya kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai perilaku konsumen. Menurut Suhartanto (2008), perilaku konsumen adalah keseluruhan proses ketika seorang konsumen mengkonsumsi suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara Sugiama (2010), Perilaku konsumen adalah tingkah laku yang ditunjukkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, menilai dan menyisihkan barang/jasa serta gagasan mereka untuk memenuhi kepuasan atas kebutuhan dan keinginannya.

Setiap konsumen berupaya memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan mengorbankan waktu, tenaga dan biaya. Dengan adanya pengorbanan yang dilakukan, maka ketika konsumen membeli suatu produk, ia akan mempertimbangkan berbagai hal untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusannya (Sugiama, 2010).

Setiap wisatawan yang akan melakukan perjalanannya, tentu terlebih dahulu akan melalui proses pengambilan keputusan mengenai daerah tujuan wisata yang dikunjungi. Sugiama (2010), menyebutkan bahwa terdapat 4 hal yang mempengaruhi proses keputusan wisatawan, antara lain: sikap, persepsi, motivasi dan citra (image). Dengan demikian, perilaku wisatawan dapat dipahami berdasarkan minat, motivasi, persepsi, sikap ataupun kepribadian seseorang dalam melakukan suatu perjalanan.

Itulah ulasan tenang Pengertian Parawisata Menurut Para Ahli Terlengkap . Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.

Baca Juga :

  • √ Abrasi Adalah : Pengertian, Penyebab, Dampak, Mitigasi & Solusi
  • √ Implikasi Adalah : Pengertian, Contoh, Jenis (BAHAS LENGKAP)
  • √ Ideologi Fasisme : Pengertian, Unsur, Sifat, Tujuan “LENGKAP”
  • √ 30 Pengertian HAM Menurut Para Ahli Dan Contoh, Sejarah, Jenis
  • √ 4 Standar Kompetensi Guru Berdasarkan Undang Undang LENGKAP
  • √ Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional (TERLENGKAP)
  • √ Daftar 367 Nama Bandara Internasional dan Domestik di Indonesia

Sebarkan ini:

PENGAJAR.CO.ID

√ Apa itu Pariwisata : Pengertian, Jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuan Pariwisata

Pengertian pariwisata.

Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu tertentu dari sebuah tempat ke tempat lain dengan melakukan perencanaan sebelumnya, tujuannya untuk rekreasi atau untuk sebuah kepentingan agar keinginannya bisa terpenuhi. Atau pariwisata bisa di artikan juga sebagai sebuah perjalanan dari sebuah tempat ke tempat lain untuk rekreasi atau bersenang-senang kemudia kembali ke tempat awal.

Pengertian-Pariwisata

Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli

Berikut dibawah ini beberapa pengertian pariwisata menurut para ahli

1). Menurut WTO atau World Tourism Organization

Pariwisata merupakan kegiatan manusia yang melakukan perjalanan dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Beberapa ahli juga mengatakan pengertian Pariwisata, berikut daftar lengkap pengertian Pariwisata menurut para ahli dari luar dan dalam negeri

2). Menurut James J. Spillane (1982)

Pariwisata merupakan aktivitas melakukan perjalanan dengan tujuan memperoleh kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menunaikan tugas, berziarah dll.

3). Menurut Koen Meyers (2009)

Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal awal ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang maupun libur dan dan bisa saja menghabiskan uang yang terlalu banyak.

4). Menurut Kodhyat (1998)

Pariwisata merupakan perjalanan dari sebuah tempat ketempat lain, yang bersifat sementara, dilakukan perorangan atau kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan dan kebahagiaan dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya dan alam serta ilmu.

5). Menurut Burkart dan Medlik (1987)

Pariwisata adalah sebuah tranformasi orang untuk sementara dalam jangka waktu jangka pendek yang bertujuan di luar tempat dimana mereka hidupdan bekerja dan kegiatan – kegiatan mereka selama tinggal di tempat- tempat tujuan itu.

Jenis-jenis Pariwisata

A. jenis dan macam pariwisata berdasarkan letak geografis, 1). pariwisata lokal (local tourism).

Pariwisata setempat yang memiliki ruang lingkup relatif sempit serta terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Contohnya seperti pariwisata kota Bandung, DKI Jakarta dll.

2). Pariwisata Regional (Regional Tourism)

Pariwisata yang berkembang di sebuah tempat atau daerah yang ruang lingkupnya lebih luas jika dibandingkan dengan local tourism, namun lebih sempit jika dibandingkan dengan national tourism. Contohnya seperti Pariwisata Sumatera Utara, Bali dll.

3). Regional-International Tourism

Aktivitas Pariwisata yang berkembang di sebuah wilayah international yang terbatas, namun melalui batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Contohnya seperti pariwisata kawasan ASEAN, Timur Tengah, Asia Selatan, Eropa Barat dll.

4). International Tourism

Aktivitas pariwisata yang berkembang di seluruh negara di dunia khususnya regional-international tourism serta national tourism.

B. Jenis dan Macam Pariwisata Menurut Alasan/Tujuan Pariwisata

1). business tourism.

Jenis Pariwisata yang di mana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang maupun yang berhubungan dengan pekerjaan, meeting, insentif dan convention serta zexhabition (MICE).

2). Vacational Tourism

Jenis Pariwisata yang dimana kebanyakan orang-orang yang melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur maupun memanfaatkan waktu luang.

3). Educational Tourism

Jenis Pariwisata yang dimana pengunjung melakukan perjalanannya untuk tujuan mempelajari sesuatu di bidang ilmu pengetahuan. Educational Tourism meliputi study tour atau dharmawisata. Dalam bidang bahasa dikenal kata polly glotisch, yakni orang-orang yang tinggal sementara waktu di sebuah negara untuk mempelajari bahasa negara tersebut.

Unsur-Unsur Pariwisata

Berikut dibawah ini beberapa unsur-unsur pariwisata

1). Biro Perjalanan

Adalah badan usaha dimana melayani segala proses perjalanan pariwisata sedak berangkat hingga kembali pulang, sehingga wisatawan memperoleh kenyamanan selama perjalanan pariwisata.

2). Akomodasi

Adalah tempat untuk tinggal sementara atau bisa disebut menginap. Banyak sekali pilihan tempat menginap saat melakukan perjalanan wisata saat ini, contohnya seperti tempat tersebut seperti hotel, perkemahan, motel dll. Saat ini semakin berkembang tempat untuk menginap khusunya dalam segi fasilitas serta berbagai macam kebutuhan, seperti makan dan minum, fasilitas olah raga, fasilitas ruang pertemuan, fasilitas jamuan-jamuan dll.

3). Transportasi

Adalah industri pada pariwisata yang menyediakan jasa angkutan. Jasa transportasi ini meliputi angkutan darat, laut dan udara. Pengelolaan jasa angkutan ini banyak sekali mulai yang di kelola oleh pihak swasta sampai pemerintah.

4). Jasa Boga dan Restoran

Adalah fasilitas dalam bidang makanan dan minuman pada saat berwisata, saat ini industri jasa boga serta restoran dalam pariwisata sangat menguntungkan sebab dalam setiap wisatawan pastinya selalu memerlukan makanan dan minuman sehingga mereka pasti membelinya dan ingin mencoba berbagai jenis makanan atau minuman daerah setempat.

5). Money Changer / Tempat Penukaran Uang

Suatu Tempat untuk menukarkan uang asing saat ini semakin berkembang, penukaran mata uang asing ini tidak hanya dilakukan di bank saja tapi banyak sekali perusahaan yang tersebar di tempat tertentu, khususnya di kota-kota besar yang selalu menyediakan penukaran mata uang asing.

6). Atraksi Wisata

Adalah pertunjukan yang di adakan di tempat-tempat wisata. Pertunjukan tersebut misalnya contohnya seperti tarian, musik, dll. Pertunjukan bisa dilakukan secara tradisional atau secara modern, melalui industri atraksi wisata maka bisa meningkatkan keunggulan daerah wisata setempat agar dikenal oleh banyak orang.

7). Oleh-Oleh atau Cindera Mata

Industri cindera mata sangat menguntungkan di daerah tempat wisata, sebab semua orang yang berwisata biasanya selalu membeli cindera mata untuk di bawa pulang ke rumah. Cindera mata ini biasanya berbentuk benda kerajinan tangan khas daerah setempat.

Manfaat Pariwisata

  • Menambahkan kesempatan berusaha bagi penduduk maupun masyarakat yang tinggal di sekitar objek wisata.
  • Sektor pariwisata bisa menyerap tenaga kerja yang bisa meningkatkan perolehan serta kesejahteraan penduduk.
  • Perolehan negara meningkat berbentuk pajak baik dari para wisatawan yang datang atau pajak dari fasilitas sosial di daerah objek wisata, dan keuntungan dari pertukaran mata uang asing dengan mata uang Indonesia untuk keperluan para wisatawan.
  • Terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup dan kebudayaan nasional. Dengan adanya pariwisata, masyarakat selalu menjaga keutuhan serta kelestarian objek wisata, baik objek wisata keindahan alam, bangunan-bangunan dan peninggalan bersejarah atau budaya-budaya tradisional masyarakat.

Tujuan Pariwisata

  • Untuk memakai waktu senggang, baik rekreasi(berlibur), kebutuhan kesehatan, pelajaran dan pengetahuan serta untuk menjalankan ibadah atau olahraga
  • Untuk kebutuhan usaha atau bisnis, kunjungan keluarga, menjalankan tugas tugas dan menghadiri konferensi. Apabila seseorang mengadakan perjalanan kurang dari 24 jam.

Demikianlah artikel dari pengajar.co.id tentang √ Apa itu Pariwisata : Pengertian, Jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuan Pariwisata semoga bermanfaat.

Sebarkan ini:

Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli dan Dampaknya

pengertian pariwisata menurut para ahli

Pariwisata menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian suatu negara. Setiap tahunnya, jutaan wisatawan datang ke berbagai destinasi wisata di seluruh dunia. Namun, apa sebenarnya pengertian pariwisata menurut para ahli?

Pada artikel ini, akan dijelaskan pengertian pariwisata menurut para ahli dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami.

Pengertian Pariwisata

Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, pariwisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang ke suatu tempat dengan tujuan untuk rekreasi, bisnis, atau keperluan lainnya.

Sedangkan menurut United Nations World Tourism Organization (UNWTO), pariwisata adalah segala bentuk perjalanan dan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang berada di luar lingkungan tempat tinggalnya selama kurang dari satu tahun dan tidak untuk keperluan bekerja.

Pengertian Wisatawan

Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian pariwisata menurut para ahli, kita perlu memahami pengertian wisatawan terlebih dahulu.

Wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk rekreasi, bisnis, atau keperluan lainnya. Wisatawan bisa terdiri dari individu, kelompok, atau rombongan.

Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli

Menurut Pudjo Sumedi, seorang ahli pariwisata Indonesia, pariwisata adalah segala kegiatan perjalanan dan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang berkaitan dengan perjalanan dalam rangka kegiatan rekreasi, bisnis, atau keperluan lainnya.

Sedangkan menurut Jacky Mussry, seorang pengusaha pariwisata, pariwisata adalah industri yang terdiri dari berbagai jenis usaha seperti akomodasi, restoran, transportasi, dan atraksi.

Perkembangan Pariwisata

Perkembangan pariwisata sangat penting untuk perekonomian suatu negara. Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), pariwisata merupakan salah satu sektor terbesar dalam ekonomi global, dengan memberikan kontribusi sebesar 10,4% pada tahun 2019.

Perkembangan teknologi dan transportasi juga mempermudah akses wisatawan ke berbagai destinasi wisata di seluruh dunia.

Tujuan Pariwisata

Tujuan pariwisata bisa beragam, tergantung dari kebutuhan dan minat wisatawan. Beberapa tujuan pariwisata yang umum di antaranya adalah rekreasi, edukasi, budaya, olahraga, dan bisnis.

Wisatawan juga bisa memilih destinasi wisata yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

Faktor Pendukung Pariwisata

Untuk mendukung perkembangan pariwisata, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, di antaranya adalah infrastruktur, keamanan, kebersihan, dan ketersediaan informasi. Infrastruktur yang memadai akan mempermudah akses wisatawan ke berbagai destinasi wisata.

Keamanan dan kebersihan juga sangat penting untuk membuat wisatawan merasa nyaman selama berada di suatu tempat.

Sedangkan ketersediaan informasi akan mempermudah wisatawan dalam mencari informasi tentang berbagai destinasi wisata yang ingin mereka kunjungi.

Dampak Pariwisata

Pariwisata tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian suatu negara, namun juga memberikan dampak negatif seperti kerusakan lingkungan dan masalah sosial seperti prostitusi dan narkoba.

Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan pariwisata yang baik dan berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif dari pariwisata.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk rekreasi, bisnis, atau keperluan lainnya.

Pengertian pariwisata menurut para ahli bisa beragam tergantung dari sudut pandang masing-masing ahli.

Dengan pengelolaan yang baik, pariwisata bisa memberikan manfaat bagi perekonomian suatu negara dan juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.

Leave a Comment Cancel reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Manajemen Destinasi Pariwisata: Konsep, Filosofi, Teori, & Fungsi

Manajemen Destinasi Pariwisata: Konsep, Filosofi, Teori, & Fungsi

Mempelajari ilmu manajemen destinasi pariwisata adalah hal yang sangat penting bagi para pelaku pariwisata. Karena pariwisata merupakan industri yang sangat kompleks dibandingkan dengan industri lainnya.

  • Pengertian Pemasaran Destinasi Pariwisata: Definisi…
  • Manajemen dan Pengambilan Keputusan dalam Deming's Quotes
  • Pemasaran Pariwisata Berkelanjutan: Definisi dan Filosofi
  • Strategi Bersaing Destinasi Pariwisata & Competitive…

Memahami manajemen destinasi pariwisata dapat membantu pengelola dalam mengelola dan meningkatkan kualitas destinasi pariwisata agar dapat memberikan pengalaman yang berkualitas serta menyenangkan bagi wisatawan .

Selain itu, juga untuk memastikan bahwa destinasi dapat bermanfaat, baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.

Dengan mempelajari manajemen destinasi pariwisata, kita akan belajar mengenai cara mengelola destinasi pariwisata secara efektif dan efisien, termasuk meningkatkan pengalaman wisatawan , mengelola sumber daya destinasi, dan memastikan bahwa destinasi tersebut dapat bertahan secara berkelanjutan ( sustainable ).

Pengertian Manajemen Destinasi Pariwisata Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa pengertian mengenai manajemen destinasi pariwisata menurut para ahli yaitu:

Pengertian Manajemen Destinasi Pariwisata Menurut Buhalis (2000)

Manajemen destinasi pariwisata adalah penerapan teknik manajemen dalam pengembangan, perencanaan, dan pengendalian destinasi pariwisata. Ini melibatkan pengelolaan berbagai aspek dalam industri pariwisata, termasuk pemasaran destinasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen operasi, dan manajemen risiko.

Buhalis menekankan pentingnya memahami dan beradaptasi dengan sifat industri pariwisata yang berubah dengan cepat untuk mengelola destinasi secara efektif. Ia juga menekankan perlunya pendekatan holistik dalam pengelolaan pariwisata yang memperhatikan kebutuhan dan kepentingan semua pemangku kepentingan, termasuk wisatawan, mitra industri, dan masyarakat setempat.

Menurut Butler (1991)

Manajemen destinasi pariwisata adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, dan pengendalian sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan wisatawan serta meningkatkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan destinasi pariwisata.

Butler menekankan pentingnya mengelola destinasi pariwisata secara terpadu dan bertanggung jawab, dengan memperhatikan kebutuhan wisatawan, masyarakat setempat, dan lingkungan. Manajemen destinasi pariwisata harus memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak merusak destinasi, tetapi justru membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dan menjaga keberlangsungan destinasi di masa yang akan datang .

Menurut Jafari (2000)

Manajemen destinasi pariwisata adalah usaha untuk mengelola secara terpadu seluruh kegiatan pariwisata di suatu destinasi, meliputi aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, dengan tujuan meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan, meningkatkan pemasukan bagi penduduk setempat, serta memastikan bahwa destinasi tersebut dapat dipertahankan dan terjaga untuk generasi yang akan datang.

Menurut Ashworth dan Goodall (1990)

Manajemen destinasi pariwisata adalah proses mengelola dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pariwisata di suatu destinasi, termasuk pengembangan produk pariwisata, promosi, pemasaran, dan pengelolaan sumber daya destinasi, dengan tujuan meningkatkan pengalaman wisatawan, meningkatkan pemasukan bagi penduduk setempat, serta memastikan bahwa destinasi tersebut dapat dipertahankan dan terjaga untuk generasi yang akan datang.

Menurut Morrison (2013) 

Manajemen destinasi pariwisata adalah proses perencanaan dan pengorganisasian aktivitas yang terkait dengan destinasi pariwisata untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dan memastikan bahwa destinasi tersebut dapat dipertahankan untuk generasi yang akan datang.

Menurut Ritchie dan Crouch (2007)

Manajemen destinasi pariwisata adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, dan pengendalian aktivitas yang terkait dengan destinasi pariwisata, termasuk sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta menjamin keberlangsungan destinasi pariwisata.

Menurut World Tourism Organization (UNWTO)

Manajemen destinasi pariwisata adalah proses perencanaan dan pengorganisasian kegiatan, sumber daya, dan fasilitas yang diperlukan untuk meningkatkan pengalaman wisatawan dan mengoptimalkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan dari suatu destinasi pariwisata.

Dari semua pengertian tersebut menekankan bahwa manajemen destinasi pariwisata adalah proses mengelola destinasi pariwisata secara terpadu untuk meningkatkan pengalaman wisatawan, memastikan bahwa destinasi tersebut terjaga secara berkelanjutan, dan meningkatkan pendapatan destinasi beserta para stakeholder yang ada seperti pemerintah setempat, pengusaha serta masyarakat setempat.

Teori dalam Manajemen Destinasi Pariwisata

Dalam mempelajari manajemen destinasi pariwisata, diperlukan juga pemahaman mengenai pendekatan secara teoritis. Dengan memahami teori-teori mengenai manajemen destinasi pariwisata, kita akan memiliki pemahaman secara filosofis mengenai manajemen destinasi pariwisata yang didekati atau dari sudut pandang teori-teori tersebut.

Terdapat banyak teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai manajemen destinasi pariwisata. Berikut adalah beberapa teori yang sering dikemukakan oleh para ahli dalam menjelaskan konsep mengenai manajemen destinasi pariwisata yaitu:

  • Teori Klasik: Teori ini menekankan pentingnya perencanaan dan pengorganisasian yang baik dalam manajemen destinasi pariwisata. Teori ini juga menekankan pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan destinasi pariwisata. Karena dalam teori ini bahwa pariwisata dipandang sebagai industri yang labor intensive atau padat karya.
  • Teori Sistem Pariwisata: Teori ini menekankan pentingnya mengidentifikasi bagaimana elemen-elemen dari sistem pariwisata saling terkait dan berinteraksi satu sama lain. Teori Sistem Pariwisata menekankan pentingnya mengoptimalkan interaksi antara elemen-elemen tersebut untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu meningkatkan pengalaman wisatawan, meningkatkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan destinasi, serta menjaga keberlangsungan destinasi di masa yang akan datang.
  • Teori Berkelanjutan: Teori ini menekankan pentingnya mengelola pariwisata secara berkelanjutan atau bertanggung jawab, dengan memperhatikan keseimbangan antara kebutuhan dan harapan wisatawan, masyarakat setempat, dan lingkungan.
  • Teori Stakeholder: Teori ini menekankan pentingnya memperhatikan kepentingan dan harapan semua pihak yang terkait (para pemangku kepentingan) dengan pariwisata, termasuk wisatawan, masyarakat setempat, pemerintah, dan industri pariwisata, dalam pengambilan keputusan manajemen pariwisata.
  • Teori Destinasi: Teori ini menjelaskan bagaimana suatu destinasi terbentuk, bagaimana destinasi berkembang, dan bagaimana destinasi mempengaruhi wisatawan. Teori ini juga menjelaskan bagaimana destinasi terkait dengan masyarakat setempat dan bagaimana memelihara keberlangsungan destinasi di masa yang akan datang.
  • Teori Pemasaran Destinasi: Teori ini menjelaskan bagaimana suatu destinasi memasarkan diri kepada wisatawan dan bagaimana membangun citra dan reputasi destinasi. Teori ini juga menjelaskan bagaimana memahami kebutuhan dan harapan wisatawan dan bagaimana mengembangkan produk pariwisata yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
  • Teori Pengelolaan Destinasi: Teori ini menjelaskan bagaimana suatu destinasi mengelola kegiatan pariwisata dengan tujuan meningkatkan pengalaman wisatawan, meningkatkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan destinasi, serta menjaga keberlangsungan destinasi di masa yang akan datang
  • Teori Kemitraan Destinasi: Teori ini menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan pariwisata di suatu destinasi, seperti pemerintah, industri pariwisata, masyarakat setempat, dan wisatawan. Kerjasama ini diperlukan untuk menciptakan pengalaman wisata yang menarik bagi wisatawan, serta meningkatkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan destinasi.
  • Teori Branding Destinasi : Teori ini menjelaskan bagaimana suatu destinasi harus dibangun dan dijual sebagai brand agar dapat menarik wisatawan dan memperoleh manfaat ekonomi.
  • Teori Keberlangsungan Destinasi: Teori ini menjelaskan bagaimana suatu destinasi harus dikelola secara berkelanjutan agar dapat terus dikembangkan dan menjadi tujuan wisata yang terus difavoritkan oleh wisatawan.
  • Teori Keragaman Destinasi: Teori ini menjelaskan bagaimana suatu destinasi harus menjadi tempat yang inklusif bagi wisatawan dan masyarakat setempat, serta memperhatikan keragaman budaya dan kebutuhan yang berbeda.
  • Teori Destinasi Berkelanjutan: Teori ini menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan destinasi pariwisata di masa yang akan datang melalui pengelolaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan aspek ekologis, sosial, dan ekonomi destinasi, serta memastikan bahwa kegiatan pariwisata tidak merusak destinasi tetapi justru membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.
  • Teori Pengembangan Destinasi: Teori ini menjelaskan bagaimana sebuah destinasi dikembangkan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan harapan wisatawan, masyarakat setempat, dan lingkungan. Tujuan pengembangan destinasi adalah meningkatkan pengalaman wisatawan, meningkatkan nilai ekonomi, sosial, dan lingkungan destinasi, serta menjaga keberlangsungan destinasi di masa yang akan datang.
  • Teori Produk Pariwisata: adalah teori yang menjelaskan bagaimana produk pariwisata dikembangkan dan dijual kepada wisatawan. Teori Produk Pariwisata memperhatikan kebutuhan dan harapan wisatawan, serta mengoptimalkan pengalaman wisatawan melalui pengembangan dan pemasaran produk yang sesuai.

Fungsi Manajemen dalam Pengelolaan Destinasi Pariwisata

Mempelajari fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan destinasi pariwisata sangat penting, karena fungsi-fungsi manajemen merupakan dasar yang diperlukan untuk mengelola destinasi pariwisata dengan baik. Fungsi-fungsi manajemen membantu menentukan tujuan dan strategi pengelolaan destinasi, menyusun struktur kerja yang efektif, mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan, dan mengukur sejauh mana tujuan pengelolaan telah tercapai.

Dalam pengelolaan destinasi pariwisata, fungsi-fungsi manajemen terbagi menjadi empat ruang lingkup yaitu:

  • Perencanaan ( planning ): Fungsi ini bertujuan untuk menentukan tujuan dan strategi pengelolaan destinasi pariwisata, serta menyiapkan rencana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan juga mencakup identifikasi kebutuhan dan harapan wisatawan, analisis pesaing, dan evaluasi keberhasilan destinasi dalam mencapai tujuan.
  • Pengorganisasian ( organizing ): Fungsi ini bertujuan untuk menyusun struktur kerja dan menentukan tanggung jawab serta wewenang setiap anggota tim dalam pengelolaan destinasi pariwisata. Pengorganisasian juga mencakup pembagian tugas dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengelolaan destinasi.
  • Kepemimpinan ( leading ): Fungsi ini bertujuan untuk mengarahkan dan memimpin seluruh kegiatan yang terkait dengan pengelolaan destinasi. Ini termasuk menetapkan tujuan dan strategi jangka panjang untuk destinasi, menyusun rencana aksi untuk mencapai tujuan tersebut, dan memimpin tim yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan di destinasi. Fungsi leading juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan di destinasi terkoordinasikan dengan baik dan bekerja sama secara efektif dengan para pemangku kepentingan ( penta-helix stakeholders ).
  • Pengendalian ( controlling ): Fungsi ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana tujuan pengelolaan destinasi pariwisata telah tercapai, serta mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaikinya. Pengendalian juga mencakup pemantauan dan evaluasi terhadap keberlangsungan kegiatan pengelolaan destinasi.

Ruang Lingkup Fungsi-fungsi Destinasi Pariwisata

Dalam mempelajari manajemen destinasi pariwisata, kita juga harus memahami mengenai fungsi-fungsi destinasi pariwisata. Fungsi-fungsi destinasi pariwisata adalah aktivitas-aktivitas dalam pengelolaan destinasi pariwisata yang harus dilakukan agar pengelola destinasi dapat mencapai tujuan akhir pengelolaan destinasi pariwisata yaitu kesejahteraan masyarakat setempat, keberlanjutan lingkungan alam dan lingkungan budaya.

Berikut adalah ruang lingkup fungsi-fungsi destinasi pariwisata menurut Hidayah (2021):

1. Fungsi pemasaran destinasi pariwisata

Fungsi ini bertujuan untuk mengenali kebutuhan dan harapan wisatawan, serta menyusun strategi pemasaran pariwisata yang sesuai untuk menarik wisatawan ke destinasi. Fungsi pemasaran juga mencakup penyusunan harga yang tepat, promosi destinasi pariwisata , dan pengelolaan jaringan distribusi.

Berikut adalah peran fungsi pemasaran dalam manajemen destinasi pariwisata:

  • Menganalisis kebutuhan dan harapan wisatawan
  • Menyusun rencana pemasaran dan strategi yang tepat untuk menarik wisatawan ke destinasi
  • Menentukan harga yang tepat untuk produk pariwisata
  • Melakukan komunikasi pemasaran pariwisata melalui berbagai media
  • Mengelola jaringan distribusi produk pariwisata

2. Fungsi operasi ( operations ) atau pelayanan

Fungsi ini bertujuan untuk memastikan terciptanya produk wisata yang memenuhi ekspektasi pelanggan dengan tetap memperhatikan keberlanjutan destinasi.

Berikut adalah peran fungsi operasi dalam manajemen destinasi pariwisata:

  • Mengelola kegiatan-kegiatan yang terkait dengan penyediaan produk pariwisata yang ditawarkan, atraksi dan dayatarik wisata, fasilitas pariwisata dan aksesibilitas.
  • Memastikan ketersediaan produk pariwisata yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan wisatawan
  • Memastikan kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan sesuai dengan standar yang ditetapkan
  • Mengelola kapasitas produk pariwisata
  • Memastikan akurasi informasi yang diberikan kepada wisatawan
  • Menjaga keberlangsungan kegiatan operasi secara efektif dan efisien
  • Menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi.

3. Fungsi keuangan ( finance )

Fungsi keuangan dalam pengelolaan destinasi pariwisata bertujuan untuk memastikan bahwa destinasi pariwisata dikelola secara efektif dan efisien dari segi finansial. Ini termasuk mengelola pendapatan dan belanja destinasi, mengatur arus kas, mengelola utang dan hutang, dan mengelola risiko finansial.

Tujuan lain dari fungsi keuangan dalam pengelolaan destinasi pariwisata adalah untuk memastikan bahwa destinasi tersebut dapat beroperasi secara berkelanjutan dan menghasilkan keuntungan yang memadai bagi para pemangku kepentingan ( stakeholders ). Berikut adalah peran fungsi keuangan dalam manajemen destinasi pariwisata:

  • Mengelola keuangan destinasi pariwisata, seperti pencatatan keuangan, perencanaan anggaran, dan pengelolaan cash flow.
  • Menyiapkan laporan keuangan untuk mengetahui kondisi finansial destinasi pariwisata
  • Menentukan strategi pendanaan yang tepat untuk bisnis destinasi pariwisata
  • Mengelola risiko keuangan yang mungkin terjadi dalam bisnis

4. Fungsi sumber daya manusia ( human resources )

Fungsi sumber daya manusia dalam pengelolaan destinasi pariwisata bertujuan untuk memastikan bahwa destinasi memiliki tim yang terdiri dari individu-individu yang terampil, terlatih, dan kompeten yang dapat mengelola destinasi secara efektif dan efisien.

Berikut adalah peran fungsi sumber daya manusia dalam manajemen destinasi pariwisata:

  • Mengelola rekrutmen, seleksi, dan pelatihan karyawan
  • Menyusun sistem gaji dan benefit yang adil dan menarik bagi karyawan
  • Menyusun sistem pengelolaan karir yang memotivasi karyawan
  • Menyusun sistem komunikasi yang efektif antar karyawan
  • Mengelola hubungan antar pemangku kepentingan

5. Fungsi Koordinasi

Fungsi koordinasi dalam pengelolaan destinasi pariwisata bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh aspek pengelolaan destinasi terintegrasi dengan baik dan bekerja sama secara kompak (kohesif) serta efektif dan efisien. Ini termasuk mengelola hubungan baik dengan para pemangku kepentingan ( stakeholders ) penta helix .

  • Mengelola hubungan baik dengan para pemangku kepentingan.
  • Memastikan kekompakan antar pemangku kepentingan dalam mengelola destinasi pariwisata.
  • Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang membuthkan kolaborasi antar pemangku kepentingan seperti kegiatan pemasaran, pengembangan produk, dll..
  • Memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh destinasi tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pengelolaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
  • Menyediakan informasi yang diperlukan oleh para pemangku kepentingan seperti data statistik, laporan keuangan, dan lain-lain.

Oke, sampai sini dulu pembahasannya, semoga dapat memberikan pencerahan bagi kita semua yang masih semangat mempelajari ilmu manajemen destinasi pariwisata.

Wallahualam bish-shawab

Hidayah, Nurdin (2021).  Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital: Targeting, Positioning, Branding, Selling, Marketing Mix, Internet Marketing . Jakarta: Kreasi Cendekia Pustaka

Ashworth dan Goodall (1990), Marketing tourism places, English book, illustrated edt

Buhalis, D. (2000). Marketing the competitive destination of the future.Tourism Management, 21 (1), 97–116

Butler, R. W. (1991). Tourism, environment, and sustainable development.  Environmental conservation ,  18 (3), 201-209.

Jafari, Jafar (2000). Encyclopedia Of Tourism. Routledge, London

Morrison, A. M. (2013).  Marketing and managing tourism destinations . Routledge.

Ritchie, J. R. dan Crouch, G., I, 2007.  A National Framework For Best Practice Destination Management Planning, The Competitive Destination–A Sustainable Tourism Perspective .

Goodall (2011),

Related Posts

Marketing 5.0: Pengertian, Filosofi & Pilar

Marketing 5.0: Pengertian, Filosofi & Pilar

Marketing telah mengalami evolusi yang signifikan sejak dimulainya zaman perdagangan. Mulai dari mulut ke mulut hingga iklan cetak, kemudian televisi, dan selanjutnya internet markeitng, perkembangan teknologi terus mempengaruhi cara perusahaan mempromosikan produk dan layanan mereka. Salah satu babak terbaru dalam perkembangan pemasaran adalah Marketing 5.0, yang menandai integrasi kembali kemanusiaan dalam strategi pemasaran di era …

Strategi Pemasaran Pariwisata Untuk Meningkatkan Daya Saing

Strategi Pemasaran Pariwisata Untuk Meningkatkan Daya Saing

Mengelola strategi pemasaran pariwisata sangatlah penting bagi keberhasilan suatu destinasi pariwisata. Dengan menerapkan strategi pemasaran pariwisata yang tepat akan membantu meningkatkan keunggulan bersaing destinasi pariwisata, yang pada akhirnya dapat membatu meningkatkan pendapatan destinasi pariwisata dan kesejahteraan masyarakat setempat. Selain itu, strategi pemasaran yang tepat dapat membantu meningkatkan brand awareness dan citra merk destinasi, sehingga lebih …

Internet Marketing Untuk Pemula: Strategi Yg Jarang Terungkap

Internet Marketing Untuk Pemula: Strategi Yg Jarang Terungkap

Halo teman-teman sekalian, kali ini saya mau berbagi mengenai strategi, taktik dan teknik Internet Marketing secara mendasar. Bagi teman-teman yang baru belajar Internet Marketing atau para pemula dalam bidang ini, saya sarankan untuk membaca artikel ini terlebih dahulu, sebelum membaca yang lebih jauh dan advance, karena saya akan jelaskan secara rinci mengenai strategi internet marketing …

Destination Branding: Rahasia Destinasi Menjadi Pemenang

Destination Branding: Rahasia Destinasi Menjadi Pemenang

Halo, kali ini saya ingin berbagi ilmu mengenai destination branding. Tulisan ini saya ambil dari salah satu bab dari buku saya yang berjudul “Pemasaran Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Era Digital”. Namun saya tidak akan membahas semuanya, tetapi hal-hal yang mendasar saja. Pengertian Destination Branding Destination Brand adalah jati diri atau identitas yang membuat destinasi pariwisata …

Destinasi Adalah: Beginilah Pandangan Menurut Para Ahli

Destinasi Adalah: Beginilah Pandangan Menurut Para Ahli

Halo…halo, kali ini saya mau berbagi mengenai pengertian destinasi pariwisata dari sisi akademik bukan dari sisi praktis ya, karena kalau di Indonesia terdapat ketidakselarasan pengertian destinasi pariwisata yang beredar di masyarakat dengan apa yang terdapat diberbagai naskah-naskah akademik seperti buku teks dan jurnal-jurnal internasional. Dalam pembahasan ini ada dua kata/frase yang saya sebutkan yaitu destinasi …

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your Name *

Your Email *

Your Website

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed .

IMAGES

  1. √ 28 Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli (Bahas Lengkap)

    pengertian pariwisata menurut world tourism organization

  2. 25 Pengertian Pariwisata Menurut Pendapat Para Ahli Terlengkap

    pengertian pariwisata menurut world tourism organization

  3. Pengertian Pariwisata dan Kepariwisataan

    pengertian pariwisata menurut world tourism organization

  4. Pengertian Pariwisata Definisi Jenis Promosi Wisatawan Menurut Para

    pengertian pariwisata menurut world tourism organization

  5. What is the World Tourism Organization?

    pengertian pariwisata menurut world tourism organization

  6. Mengenal Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli Berikut Penjelasannya

    pengertian pariwisata menurut world tourism organization

COMMENTS

  1. Mengetahui Definisi Pariwisata Menurut World Tourism Organization (WTO

    Kelebihan Definisi Pariwisata Menurut WTO. 1. Mengakomodasi Berbagai Jenis Wisata. 2. Fokus pada Perjalanan Jarak Jauh. 3. Penginapan dalam Semalam atau Lebih. 4. Tidak Terkait dengan Bisnis Sehari-hari.

  2. UNWTO Tourism Definitions

    All Regions; 5 Mar 18 UNWTO Tourism Definitions | Définitions du tourisme de l'OMT | Definiciones de turismo de la OMT As an outcome of the work of the Committee on Tourism and Competitiveness (CTC), the 22nd Session of the General Assembly held in Chengdu, China (11-16 September 2017), adopted as Recommendations (A/RES/684 (XXII)) some operational definitions used in the tourism value ...

  3. Pariwisata: Pengertian Para Ahli dan Indikator

    Berikut beberapa definisi pariwisata menurut para ahli: Konstitusi Indonesia. Pengertian pariwisata tercantum dalam konstitusi yaitu pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan pasal 1 butir 3 yaitu: "pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk objek dan daya tarik wisata serta ...

  4. PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

    Berbagai pengertian pariwisata sangat banyak dijelaskan oleh para ahli-ahli pariwisata, seperti organisasi pariwisata dunia (World Tourism Organization) yang mengemukakan definisi pariwisata sebagai berkut: "The activities of persons travelling to and staying in places outside ... Menurut WTO (World Tourism Organization)

  5. PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum tentang Pariwisata , Pariwisata

    Menurut WTO atau World Tourism Organization, Pariwisata adalah kegiatan manusia yang melakukan perjalanan dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Maksud dari perjalanan ini adalah ketika individu dan ... Pengertian Wisata menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yaitu : " Wisata ...

  6. Organisasi Pariwisata Dunia

    Organisasi Pariwisata Dunia. Organisasi Pariwisata Dunia ( Inggris: World Tourism Organization, disingkat WTO) adalah salah satu badan dari PBB yang menangani masalah pariwisata. Markas besarnya berada di Madrid, Spanyol . Mereka membuat Peringkat Pariwisata Dunia .

  7. PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a) Definisi Pariwisata

    1. Pariwisata a) Definisi Pariwisata Definisi pariwisata menurut World Tourism Organization (WTO) merupakan aktivitas perjalanan ke suatu tempat ke luar dari lingkungan keseharian mereka yang tujuannya untuk bersenang-senang. WTO adalah sebuah organisasi internasional yang memiliki tanggungjawab di bidang kepariwisataan.

  8. (PDF) KAJIAN DASAR PARIWISATA

    Pariwisata Dunia (United Nation World Tourism Organization /UNWTO) memperkirakan jumlah wisatawan seca ra global pa d a 2030 akan mencapai 1,8 miliar.

  9. (PDF) World Tourism Organization

    The World Tourism Organization (UNWTO) is. the United Nations' specialized agency, respon-. sible for the promotion of sustainable, responsi-. ble, and universally accessible tourism. As the ...

  10. UNWTO Annual Report 2017

    2017 was the International Year of Sustainable Tourism for Development, a global recognition of tourism's transformative contribution to the development agenda. Download the 2017 UNWTO Annual Report to learn more about the flagship events and activities held by UNWTO in the framework of the International Year, served to raise awareness ...

  11. PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pariwisata

    2.1 Pengertian Pariwisata United Nations Of World Tourism Organization (UN-WTO), kepariwisataan dapat dijelaskan sebagai berikut : "Tourism is the activities of person traveling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business, and other purposes, not

  12. √ 28 Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli (Bahas Lengkap)

    √ 28 Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli Beserta Bentuk Bentuk Pariwisata, Jenis, Ciri Ciri Juga Produk Wisata (Pembahasan Lengkap) - Pariwisata Adalah ... World Tourism Organization (WTO) Menurut WTO menyatakan bahwa Pariwisata ialah suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan ...

  13. World Tourism Organization Un Wto

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku focal point Indonesia di UNWTO berperan aktif dalam program-program UNWTO, diantaranya yaitu menjadi anggota World Committee on Tourism Ethics (WCTE) pada periode 2003-2007 dan 2007-2013 serta anggota Dewan Eksekutif UNWTO pada tahun 2011-2015. Indonesia juga merupakan penandatangan pertama dari ...

  14. √ Apa itu Pariwisata : Pengertian, Jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuan

    1). Menurut WTO atau World Tourism Organization. Pariwisata merupakan kegiatan manusia yang melakukan perjalanan dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. Beberapa ahli juga mengatakan pengertian Pariwisata, berikut daftar lengkap pengertian Pariwisata menurut para ahli dari luar dan dalam negeri. 2).

  15. PDF Bab Ii Kajian Pustaka 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pariwisata 2.1.1.1

    2.1.1.1 PENGERTIAN PARIWISATA Sebagai fenomena global , dunia pariwisata melibatkan manusia dari berbagai segmen sehingga hal ini juga menjadikan pariwisata sebagai kebutuhan. Seperti yang telah disebutkan oleh World Tourism Organization UNWTO "tourism has experienced continued growth and deepening diversification to

  16. PDF BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pariwisata

    2.1. Pengertian Pariwisata ... United Nation World Tourism Organization (UNWTO) merumuskan definisi pariwisata yang terjemahan bebasnya sebagai berikut ... Menurut Grigorescua (2006), peran infrastruktur publik adalah sangat vital bagi pertumbuhan ekonomi . wilayah, dan penyebab utama kegagalan dalam mendatangkan investasi asing adalah

  17. Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli dan Dampaknya

    Sedangkan menurut United Nations World Tourism Organization (UNWTO), pariwisata adalah segala bentuk perjalanan dan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang berada di luar lingkungan tempat tinggalnya selama kurang dari satu tahun dan tidak untuk keperluan bekerja. ... Pengertian pariwisata menurut para ahli bisa beragam tergantung dari ...

  18. √ Pengertian Pariwisata, Jenis, Unsur, Manfaat dan Tujuannya

    1). Menurut WTO atau World Tourism Organization. Pariwisata ini merupakan kegiatan atau aktivitas manusia yang melakukan perjalanan serta tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya. 2). Menurut James J. Spillane (1982) Pariwisata ini merupakan aktivitas melakukan perjalanan dengan tujuan memperoleh suatu kenikmatan, memperbaiki ...

  19. World Tourism Organization Un Wto

    Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku focal point Indonesia di UNWTO berperan aktif dalam program-program UNWTO, diantaranya yaitu menjadi anggota World Committee on Tourism Ethics (WCTE) pada periode 2003-2007 dan 2007-2013 serta anggota Dewan Eksekutif UNWTO pada tahun 2011-2015. Indonesia juga merupakan penandatangan pertama dari ...

  20. Definisi Pariwisata Menurut World Tourism Organization

    Pengertian Pariwisata Menurut World Tourism Organization. Menurut World Tourism Organization (UNWTO), pariwisata didefinisikan sebagai: Pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud untuk rekreasi, bisnis, atau pekerjaan. Tujuan perjalanan yang berbeda dari area tempat tinggal utama atau pekerjaan.

  21. PDF BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pariwisata

    Menurut World Tourism Organization, pariwisata merupakan suatu kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke dan tinggal di daerah tujuan di luar lingkungan kesehariannya2. Indikator pariwisata sebagian besar bersifat fisik dan hanya berfokus pada deskripsi serta pengukuran arus pengunjung masuk pariwisata.

  22. PDF 15 BAB II

    3. Menurut World Tourism Organization (WTO) menyebutkan bahwa : "Pariwisata adalah kegiatan seseorang yang bepergian ke atau tinggal di suatu tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu tahun secara terus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya" 4. UU No. 9 tahun 1990 pasal 1 bahwa :

  23. Manajemen Destinasi Pariwisata: Konsep, Filosofi, Teori, & Fungsi

    Pengertian Manajemen Destinasi Pariwisata Menurut Para Ahli. Terdapat beberapa pengertian mengenai manajemen destinasi pariwisata menurut para ahli yaitu: ... Menurut World Tourism Organization (UNWTO) Manajemen destinasi pariwisata adalah proses perencanaan dan pengorganisasian kegiatan, sumber daya, dan fasilitas yang diperlukan untuk ...